Minggu, November 04, 2012

Makalah Makul Penganggaran Perusahaan


HUBUNGAN PENYUSUNAN ANGGARAN PERUSAHAAN DALAM KEBERHASILAN MANAJEMEN MENCAPAI TUJUAN PERUSAHAAN



http://media.tumblr.com/tumblr_lx78zkmgFc1qca8xt.png






















Disusun oleh
WENNY FEBRIYANTI
C1C010111





JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
 UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2012


BAB I
PENDAHULUAN

A.       LATAR BELAKANG
Penyusunan anggaran merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan. Proses ini merupakan pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai perencanaan laba. Dalam perencanaan laba, manajemen menyusun rencana operasional yang dinyatakan dalam laporan laba rugi jangka pendek dan jangka panjang, neraca kas dan modal kerja yang diproyeksikan di masa yang akan datang. Jika misalnya perusahaan ingin membangun gedung baru, maka terlebih dulu dibuat rencana biaya yang telah disusun sebelum proyek dilaksanakan. Anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun yang akan membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang diperkirakan. Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya perusahaan ke suatu kondisi tertentu.

B.       RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1.        Apa sajakah ruang lingkup anggaran?
2.        Apa saja jenis-jenis anggaran pada perusahaan?
3.        Bagaimana hubungan antara anggaran perusahaan dengan keberhasilan manajemen?

C.       TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui hubungan penyusunan anggaran perusahaan dalam keberhasilan manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan dan memenuhi tugas mata kuliah Anggaran Perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN

A.       RUANG LINGKUP ANGGARAN
1.        Pengertian Anggaran
Menurut Glenn A Welsch anggaran adalah laba perencanaan dan kontrol secara luas seperti yang didefinisikan sebagai pendekatan sistematis dan formal untuk mencapai perencanaan, koordinasi dan tanggung jawab kontrol manajemen
Dari pengertian di atas, anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi fungsi perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang organisasional didalam badan usaha.
Dari definisi di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan :
a.        Bahwa anggaran harus bersifat formal artinya anggaran disusun dengan sengaja dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis dan teliti.
b.        Bahwa anggaran harus bersifat sistematis artinya anggaran disusun dengan berurutan dan berdasarkan logika.
c.        Bahwa setiap manajer dihadapkan pada suatu tanggungjawab untuk mengambil keputusan sehingga anggaran merupakan hasil pengambilan keputusan yang berdasarkan asumsi tertentu.
d.        Untuk keputusan yang diambil oleh manajer tersebut, merupakan pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan dan pengawasan.

2.        Fungsi Anggaran
Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan :
a.        Fungsi Perencanaan
Pengertian mengenai perencanaan adalah perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktivitas-aktivitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai basil yang diinginkan.
Dari pernyataan di atas disimpulkan bahwa sebelum perusahaan melakukan operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut harus lebih dahulu merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa datang dan hasil yang akan dicapai, serta bagaimana melaksanakannya. Dengan adanya rencana tersebut, maka aktivitas akan dapat terlaksana dengan baik.
b.        Fungsi Pengawasan
Pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan apabila perlu. Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan, apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan.
Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam perusahaan. Pengawasan itu merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelumnya dapat dicapai.
c.        Fungsi Koordinasi
Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja dari setiap individu atau bagian dalam perusahaan untuk mencapai tujuan. Anggaran dapat dipakai sebagai alat koordinasi untuk seluruh bagian yang ada dalam perusahaan, karena semua kegiatan yang saling berkaitan antara satu bagian dengan bagian lainnya sudah diatur dengan baik.
d.        Anggaran Sebagai Pedoman Kerja
Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun sistematis dan dinyatakan dalam unit moneter. Lazimnya penyusunan anggaran berdasarkan pengalaman masa lalu dan taksir-taksiran pada masa yang akan datang, maka ini dapat menjadi pedoman kerja bagi setiap bagian dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatannya.

3.        Aspek dan Manfaat Anggaran
Fungsi pokok manajemen adalah perencanaan, koordinasi, dan pengawasan. Semakin terbatasnya sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dan semakin kompleksnya masalah perusahaan, memaksa manajer untuk menggunakan sumber-sumber tersebut secara bijaksana, terarah dan terkendalikan dengan efektif dan efisien. Perencanaan adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta penentuan cara-cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut, jadi perencanaan mengandung aspek :
a.        Penentuan tujuan yang akan dicapai.
b.        Memilih dan menentukan cara yang akan ditempuh dari semua alternatif yang mungkin dipilih.
c.        Usaha-usaha atau langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan atas dasar alternatif yang dipilih.
Manfaat penting adanya perencanaan yang baik di dalam suatu perusahaan adalah:
a.        Karena tujuan yang ingin dicapai telah ditetapkan (dirumuskan), maka pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan dengan efektivitas dan efisiensi setinggi mungkin.
b.        Dapat untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan tersebut dapat dicapai dan dapat dilakukan koreksi-koreksi atas penyimpangan-penyimpangan yang timbul seawal mungkin.
c.        Dapat mengindentifikasikan hambatan-hambatan yang timbul dan mengatasinya secara terarah.
d.        Dapat menghindarkan adanya kegiatan, pertumbuhan, dan perkembangan yang tidak terarah dan terkontrol.

4.        Keuntungan dan Keterbatasan Anggaran
Keuntungan Pemakaian Anggaran
Pemakaian anggaran di dalam perusahaan memberikan keuntungan sebagai berikut :
a.        Penyusunan anggaran merupakan kekuatan manajemen dalam menyusun perencanaan, dimana manajemen melihat ke depan untuk menentukan tujuan perusahaan yang dinyatakan di dalam ukuran finansial.
b.        Anggaran dapat digunakan alat koordinasi berbagai kegiatan perusahaan, misalnya koordinasi antara berbagai penjualan dengan kegiatan produksi.
c.        Implementasi anggaran dapat menciptakan alat untuk pengawasan kegiatan perusahaan. Penyimpangan antara anggaran dengan realisasi dihitung dan dianalisa, dan manajemen dapat mengetahui adanya penyelewengan tersebut.
d.        Berdasarkan teknik yang digunakan dalam anggaran, manajemen dapat memeriksa dengan seksama penggunaan sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan apakah dapat berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif).
e.        Pemakaian anggaran mengakibatkan timbulnya suasana yang bersemangat untuk memperoleh laba, timbul kesadaran tentang pentingnya biaya sebelum dana disediakan. Tekanan anggaran bukan semata-mata menekan biaya, akan tetapi adalah memaksimalkan laba dalam jangka panjang, dan tambahan biaya akan dibenarkan apabila tambahan biaya tersebut diperkirakan dapat meningkatkan laba.
f.         Pemakaian anggaran dapat mendorong dipakainya standar sebagai alat pengukur prestasi suatu bagian atau individu di dalam organisasi perusahaan.
g.        Pemakaian anggaran dapat membantu manajemen di dalam pengambilan keputusan untuk memilih beberapa alternatif yang mungkin dilaksanakan, misalnya: membuat atau membeli, membuat atau menyewa, menolak atau menerima pesanan, khusus, mendorong atau mengurangi produk tertentu dan sebagainya.
Keterbatasan Anggaran
Disamping keuntungan-keuntungan dari pemakaian anggaran perlu diketahui pula adanya keterbatasan dari anggaran sebagai berikut:
a.        Anggaran didasarkan pada estimasi atau proyeksi atas kegiatan yang akan datang, ketepatan dari estimasi sangat tergantung kepada pengalaman dan kemampuan dari estimator atau proyektor, ketidak tepatan anggaran berakibat tidak baik sebagai alat perencanaan, koordinasi, dan pengawasan dengan baik.
b.        Anggaran harus selalu disesuaikan dengan perubahan kondisi dan asumsi. Anggaran disusun atas dasar kondisi dan asumsi yang mendasari penyusunan anggaran mengharuskan adanya revisi anggaran agar anggaran tersebut dapat digunakan sebagai alat manajemen. Perubahan kondisi atau asumsi misalnya dapat berupa: laju inflasi atau kebijakan pemerintah di bidang ekonomi.
c.        Anggaran dapat dipakai sebagai alat oleh manajemen hanya apabila semua pihak, terutama manajer-manajer perusahaan, secara terus-menerus dan terkoordinasi berusaha dan bertanggung-jawab atas tercapainya tujuan yang telah ditentukan di dalam anggaran.
d.        Semua pihak di dalam perusahaan perlu menyadari bahwa anggaran adalah alat untuk membantu manajemen, akan tetapi tidak dapat menggantikan fungsi manajemen dan "judgement" manajemen masih diperlukan atas dasar pengetahuan dan pengalamannya.

B.       JENIS-JENIS ANGGARAN PERUSAHAAN
1.        Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan adalah anggaran yang menerangkan secara terperinci tentang penjualan perusahaan di masa datang di mana di dalamnya ada rencana tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu serta tempat penjualan barang.
Tujuan utama dari anggaran penjualan adalah:
a.        Mengurangi ketidakpastian dimasa depan.
b.        Memasukkan pertimbangan /keputusan manajemen dalam proses perencanaan.
c.        Memberikan informasi dalam profit planing control.
d.        Untuk mempermudah pengendalian penjualan.
Suatu anggaran penjualan yang lengkap sebaiknya menunjukkan gambaran sebagai berikut :
a.        Penjualan dirinci menurut bulan, kwartalan, semester dan tahunan.
b.        Penjualan dirinci menurut jenis-jenis produk.
c.        Penjualan dilakukan menurut daerah pemasaran.

2.        Anggaran Produksi
Anggaran produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk memproduksi barang pada suatu priode tertentu dimasa depan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau diramalkan. Dan adapun tujuan dari perencanaan produksi adalah sebagai berikut :
a.        Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang diproduksi supaya dapat dicapai tingkat keuntungan dengan persentase tertentu dari keuntungan setahun terhadap penjualan yang diinginkan.
b.        Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap mempunyai market share tertentu.
c.        Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat efisien tertentu.
d.        Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja yang sudah ada dapat sernakin berkembang.

3.        Anggaran Bahan Baku
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan budget biaya bahan mentah antara lain:
a.        Budget unit kebutuhan bahan mentah
b.        Budget pembelian bahan mentah
c.        Metode Akuntansi (pembukuan bahan mentah) yang dipakai oleh perusahaan, khususnya yang berhubungan dengan masalah penilaian bahan mentah yang diolah dalam proses produksi. Adapun metode pembukuan bahan mentah itu ialah:
ü Metode FIFO (First In First Out)
ü Metode LIFO (Last In First out)
ü Moving Average

4.        Anggaran Tenaga Kerja
Secara struktural, anggaran tenaga kerja harus sesuai dengan struktur rencana tahunan, oleh karena itu anggaran ini harus menunjukkan biaya dan jam kerja langsung menurut tanggung jawab, menurut waktu, dan menurut produk.
Banyak perusahaan mengembangkan standar-standar kerja yang realistis untuk banyak aktivitas. Standar ini dibandingkan dengan hasil sebenarnya dan dilaporkan setiap hari. Laporan ini pada dasarnya menunjukkan:
a.        Jam yang dikerjakan sebenarnya.
b.        Jam standar untuk produksi sebenarnya.
c.        Selisih waktu
Di samping biaya kerja langsung sehari-hari, kadang laporan juga dibuat bulanan. Di dalam laporan ini harus menyajikan informasi yang sebenarnya. Laporan ini dimaksudkan manajemen untuk menilai status pengendalian. Laporan ini menggugah manajemen untuk melakukan efisiensi operasi yang lebih tinggi. Laporan pelaksanaan kerja langsung dapat berupa:
a.         Laporan-laporan tersendiri.
b.        Dimasukkan dalam laporan departemen

5.        Anggaran Anggaran Overhead
Anggaran biaya overhead yaitu anggaran biaya yang berisikan biaya-biaya selain dari biaya bahan baku dan tenaga kerja, yang ada pada proses produksi di perusahaan.
Karena kerumitan, maka pihak manajemen harus dengan bijaksana dan hati-hati membuat keputusan yang menyangkut masalah biaya overhead ini, agar tidak terjadi suatu anggaran yang menyimpang terlalu besar.

6.        Anggaran Persediaan
Pada dasarnya unsur-unsur biaya yang terdapat dengan adanya persediaan terdiri dari :
a.        Biaya pemesanan (Ordering Cost)
Yaitu biaya yang timbul berkenan dengan adanya pemesanan barang dari perusahaan kepada supplier. Contohnya yaitu biaya administrasi pembelian, biaya pengangkutan, biaya bongkar, biaya penerimaan dan pemeriksaan. Biaya ini relatif konstan untuk tiap kali pemesanan.
b.        Biaya yang terjadi dari adanya persediaan (Inventory Carrying Cost).
Merupakan biaya yang timbul sebagai konsekuensi pengadaan sejumlah tertentu persediaan di perusahaan. Contohnya yaitu  biaya sewa gudang, gaji pengawas dan pelaksana gudang, biaya peralatan, asuransi dan lain-lain. Biaya ini tidak ada seandainya perusahaan tidak mengadakan persediaan.
c.        Biaya kekurangan persediaan (Out of Stock Cost)
Yaitu biaya yang timbul akibat terlalu kecilnya persediaan dari yang seharusnya. Sehingga perusahaan terpaksa mencari tambahan persediaan baru. Jadi, perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan bila ingin memenuhi keinginan langganan atau biaya-biaya yang timbul dari pengiriman kembali pesanan bila pesanan ditolak.
d.        Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (Capacity Assciated Cost)
Merupakan biaya yang timbul berkenaan dengan terlalu besar atau kecilnya kapasitas yang digunakan pada periode tertentu. Contohnya adalah upah lembur, biaya latihan, biaya pemberhentian kerja dan biaya lain sebagai akibat tidak digunakannya kapasitas.

7.        Anggaran Barang Modal
Komponen kegiatan proses budget tahunan untuk perencanaan pengendalian pengeluaran barang modal:
a.         Menemukan dan membuat proyek penambahan barang modal dan kebutuhan lain.
b.        Membuat dan memperbaiki usulan penambahan barang modal, pengumpulan data yang relevan tentang setiap usulan, termasuk setiap alternatif yang relevan.
c.        Menganalisis dan mengevaluasi semua penambahan barang modal, usulan dan alternatif.
d.        Membuat keputusan pengeluaran untuk barang modal untuk menyetujui altematif yang terbaik dan memberikan keputusan proyek untuk alternatif yang dipilih.
e.        Membuat budget pengeluaran untuk barang modal.

8.        Anggaran Kas
Penyusunan anggaran ini mencakup dua sektor yaitu :
a.        Sektor Penerimaan kas berasal dari:
ü  Penjualan tunai barang jadi yang diproduksi
ü  Penagihan Piutang
ü  Penjualan Aktiva tetap
ü  Penerimaan lain-lain (Non Operating), seperti misalnya penghasilan bunga,
ü  penghasilan sewa, penghasilan dividend, dan sebagainya.
b.        Sektor pengeluaran kas berupa pengeluaran untuk biaya-biaya, baik biaya-biaya utama (operating), maupun biaya-biaya bukan utama (non Operating), seperti :
ü  Pembelian tunai bahan mentah
ü  Pembayaran utang
ü  Pembayaran upah tenaga kerja langsung
ü  Pembayaran biaya pabrik tidak langsung
ü  Pembayaran biaya administrasi
ü  Pembayaran biaya penjualan
ü  Pembelian aktiva tetap
ü   Pembayaran lain-lain (non Opearting), seperti misalnya pembayaran biaya bunga, pembayaran biaya sewa, dan sebagainya.

C.       ANGGARAN DAN MANAJEMEN
1.        Syarat Pokok dari Program Anggaran yang Berhasil
Program anggaran akan berhasil apabila memenuhi syarat-syarat pokok sebagai berikut:
1.        Organisasi Perusahaan yang Sehat
Organisasi yang sehat adalah organisasi yang disusun berdasarkan sistem organisasi tertentu, dapat mengadakan pembagian tugas fungsional dengan jelas, dan menentukan garis wewenang dan tanggung jawab dengan tegas.
2.        Sistem Akuntansi yang Memadai
Keberhasilan program anggaran harus didukung oleh sistem akuntansi yang memadai, meliputi:
a.        Penggolongan rekening yang sama antara anggaran dengan realisasi yang akan dicatat oleh akuntansi, sehingga antara anggaran dengan realisasi dapat diperbandingkan.
b.        Pencatatan akuntansi terhadap transaksi akan memberikan informasi dari realisasi anggaran.
c.        Laporan yang disajikan dapat dibuat sesuai dengan penentuan tingkat pertanggungjawaban dari bagian atau individu di dalam perusahaan.
d.        Penelitian dan Analisa
Penelitian dan analisa diperlukan untuk menetapkan alat pengukur prestasi, yang dapat berupa standar atau taksiran, sehingga anggaran dapat dipakai dasar analisa untuk mengukur prestasi yang baik.
e.        Dukungan dari Para Pelaksana
Anggaran dapat berjalan baik apabila ada dukungan aktif dari para pelaksana dari tingkat alas maupun bawah.
2.        Hubungan Anggaran dengan Manajemen
Secara sederhana, manajemen diartikan sebagai suatu ilmu dan seni untuk mengadakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pembimbingan, pengkoordinasian serta mengadakan pengawasan terhadap orang-orang dan barang-barang, untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Dari pengertian tersebut nampaklah bahwa ada lima fungsi manajemen yaitu:
a.         Menyusun rencana untuk menjadikan sebagai pedoman kerja (planning).
b.        Menyusun struktur organisasi kerja yang merupakan pembagian wewenang dan pembagian tanggung jawab kepada para personil (karyawan) perusahaan (organizing).
c.        Membimbing, memberi petunjuk dan mengarahkan para karyawan (directing).
d.        Menciptakan koordinasi dan kerja sama yang serasi diantara semua bagian yang ada dalam perusahaan (coordinating).
e.        Mengadakan pengawasan terhadap kerja para karyawan di dalam merealisasikan apa yang tertuang dalam rencana perusahaan yang telah ditetapkan (controlling).
Jika dibandingkan dengan fungsi-fungsi manajemen tersebut, dapat dilihat bahwa anggaran mempunyai kaitan yang sangat erat dengan manajemen, khususnya yang berhubungan dengan penyusunan rencana (planning), pengkoordinasian kerja, dan pengawasan kerja. Dengan demikian, anggaran adalah alat manajemen untuk membantu menjalankan fungsi-fungsinya. Oleh karena anggaran hanyalah sebagai suatu alat bagi manajemen, maka meskipun suatu anggaran telah disusun dengan begitu baik dan begitu sempurna, namun kehadiran manajemen (manajer) masih mutlak diperlukan. Anggaran yang baik dan sempurna tidak akan menjamin bahwa pelaksanaan serta realisasinya nanti juga akan baik serta sempurna, tanpa dikelola oleh tangan-tangan manajemen (manajer) yang terampil dan berbakat.
Hubungan yang lain antara anggaran dengan manajemen adalah dalam membantu manajemen dalam mengelola perusahaan. Manajemen harus mengambil keputusan-keputusan yang paling menguntungkan perusahaan, seperti memilih barang-barang atau jasa yang akan diproduksi dan dijual, memilih atau menyeleksi langganan, menentukan tingkat harga, metoda-metoda produksi, metode-metode distribusi, termin penjualan.




















BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari uraian di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan dari budget atau anggaran sebagai alat manajemen yaitu :
1.      Anggaran adalah laba perencanaan dan kontrol secara luas seperti yang didefinisikan sebagai pendekatan sistematis dan formal untuk mencapai perencanaan, koordinasi dan tanggung jawab kontrol manajemen.
2.      Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan fungsi perencanaan, fungsi pengawasan, fungsi koordinasi, anggaran sebagai pedoman kerja.
3.      Manfaat penting adanya perencanaan yang baik di dalam suatu perusahaan adalah untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan tersebut dapat dicapai dan dapat dilakukan koreksi-koreksi atas penyimpangan-penyimpangan yang timbul seawal mungkin, dapat mengindentifikasikan hambatan-hambatan yang timbul dan mengatasinya secara terarah, dapat menghindarkan adanya kegiatan, pertumbuhan, dan perkembangan yang tidak terarah dan terkontrol
4.      Anggaran terdiri dari beberapa jenis yaitu anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran bahan baku, anggaran tenaga kerja, anggaran anggaran overhead, anggaran persediaan, anggaran barang modal dan anggaran kas.
5.      Program anggaran akan berhasil apabila memenuhi syarat-syarat pokok yaitu organisasi perusahaan yang sehat dan sistem akuntansi yang memadai.
6.      Anggaran adalah alat manajemen untuk membantu menjalankan fungsi-fungsinya. Melalui manajer, anggaran dapat diolah menjadi informasi yang berguna bagi manajemen perusahaan. Dengan menggunakan anggaran juga, manajemen harus mengambil keputusan-keputusan yang paling menguntungkan perusahaan
DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan dan Asri, Marwan, Anggaran Perusahaan Buku 1, , Penerbit Fakultas Ekonomi UGM.Yogyakarta, 2010.

Asri Sw., Marwan, Peramalan Penjualan, Penerbit Fakultas Ekonomi UGM.
Yogyakarta, 1982.

Baridwan, Zaki, Sistem Akuntansi-Penyusunan Prosedur dan Metode, Bagian Penerbit Akademi Akuntansi YKPN. 1979.

Kotler, Philip, Marketing Management Analysis, Planning and Control, New Delhi,1969.


http://nakelkampret.blogspot.com





Tidak ada komentar:

Posting Komentar