Rabu, November 13, 2013

SUPER TEAM of International Conference :))



ICORE is 2nd international conference that supported by committee from Unsoed (Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia), UUM (Universiti Utara Malaysia, Malaysia) and HBU (Hebei University, China). The participants of call for paper came from foreign country like Nigeria, Australia, Thailand, Philippine, Japan, China, Malaysia and Indonesia. This event was held in Aston Imperium Purwokerto on November 1 until 4, 2013.

Well, they were my SUPER team for our big event ICORE (International Conference on Rural Development and Entrepreneurship 2013).

Thanks for my SUPER team! Thanks for your valuable contribution, big effort and also our warm togetherness.

Thanks for my coordinators that help me greatly. Dinda, Fathia, Citra, Masschur, Reni, Rezky, Gea, Tindi, Ninda, Intan, Wijang, Linda and also all the staffs.

We've made plans, arranged it and proved it! Really hard work, team! Success for us!

 

No effort no gain.

We We are are SUPER TEAM! Yeay! :))


@icore_2013
2013.icore@gmail.com


-21 of me-

Rabu, April 17, 2013

Sekilas tentangmu, Wahai Artikel...."Monitoring Corruption : Evidence from a Field Experiment in Indonesia"


hello everybody!
Mau posting lagi nih, sekarang ini saya akan mengulas tentang artikel dengan judul "Monitoring Corruption : Evidence from a Field Experiment in Indonesia" milik Benjamin A. Olken.
Artikel ini berisi tentang penelitian mengenai pemantauan korupsi yang ada di Indonesia.
Artikel ini memeriksa hasil percobaan lapangan di Indonesia yang dirancang untuk menyelidiki pendekatan alternatif untuk memerangi korupsi. Penelitian ini meneliti efek dari dua strategi: monitoring top-down auditor pemerintah dan pemantauan bottom-up melalui partisipasi akar rumput dalam proses pemantauan desa.

Penelitian oleh Benjamin A Olken dilakukan di  Proyek Pembangunan Kecamatan atau PPK, adalah warga negara Program pemerintah Indonesia, yang didanai melalui pinjaman dari Bank Dunia. PPK keuangan proyek di sekitar 15.000 desa seluruh Indonesia setiap tahun. Data dalam penelitian ini berasal dari PPK proyek di 608 desa di dua provinsi yang paling padat penduduknya di Indonesia, Jawa Timur dan Jawa Tengah, dan dikumpulkan antara September 2003 dan Agustus 2004. Dalam PPK, berpartisipasi kecamatan, yang biasanya mengandung antara 10 dan 20 desa, menerima dana hibah tahunan selama tiga berturut-turut tahun. Setiap tahun, setiap desa di kecamatan membuat proposal untuk kombinasi infrastruktur skala kecil dan modal bibit untuk kredit mikro koperasi. Mayoritas desa (72%) mengusulkan proyek infrastruktur ditambah jumlah kecil untuk tabungan dan pinjaman untukperempuan. Sebuah forum antardesa membuat peringkat semua proposal sesuai dengan nomor kriteria, seperti jumlah penerima manfaat dan biaya proyek, dan proyek didanai menurut daftar peringkat sampai semua dana telah habis.
Ada 2 desain yang dilakukan dalam penelitian ini yang pertama desa diberi tahu bahwa proyek infrastruktur nya akan dinilai oleh auditor (BPKP) baik selama proses maupun selesai proyek. Kedua warga desa diberi undangan atau formulir, dimana warga desa diminta untuk menjawab pertanyaan mengenai proyek jalan yang ada dalam formulir tersebut, kemudian mengembalikan formulir tersebut ke kotak yang telah disegel. 

Hasil dari penelitian ini yaitu untuk mengurangi korupsi pada proyek pembuatan infrastruktur jalan lebih efektif menggunakan strategi pendekatan top down melalui auditor pemerintah. Bukti menunjukkan bahwa meningkatkan kemungkinan audit eksternal substansial berkurangnya dana yang hilang dalam proyek. Secara khusus, meningkatkan kemungkinan bahwa sebuah desa telah diaudit oleh pemerintah pusat instansi audit dari baseline 4 persen menjadi 100 persen mengurangi pengeluaran hilang dari 27,7 poin persentase menjadi 19,2 persen poin.
Bukti tentang grassroots monitoring menunjukkan bahwa peningkatan grassroots monitoring dalam pemantauan pengeluaran hilang berkurang hanya di bawah suatu keadaan tertentu. Pertama, hasil penelitian menunjukkan bahwa mengundang lebih banyak warga desa untuk pertemuan monitoring hanya mengurangi pengeluaran pegawai, dengan tidak berdampak pada bahan-bahannya dan sebagai akibatnya, sedikit dampak pada keseluruhan. Karena sekelompok kecil buruh berdiri untuk mendapatkan dari mengurangi korupsi dalam pegawai, sedangkan seluruh desa berdiri untuk mendapatkan dari mengurangi korupsi dalam bahan, hal ini menunjukkan bahwa grassroots monitoring dapat efektif dalam situasi di mana ada relatif sedikit bebas naik. Misalnya, program yang menyediakan barang pribadi, seperti subsidi pangan, pendidikan, atau perawatan medis, di mana warga negara memiliki kepentingan pribadi dalam memastikan bahwa barang diserahkan dan meminimalkan pencurian Untuk barang publik di mana insentif untuk memantau jauh lemah, seperti proyek-proyek infrastruktur yang dipelajari di sini, hasil menunjukkan bahwa menggunakan auditor profesional mungkin jauh lebih efektif.
Kedua, hasil penelitian menunjukkan bahwa mengeluarkan bentuk komentar anonim untuk mengurangi pengeluaran penduduk desa hilang hanya jika komentar membentuk disebarkan melalui sekolah-sekolah di desa, benar-benar melewati desa pejabat yang mungkin telah terlibat dalam proyek ini. Hal ini menunjukkan bahwa harus diperhatikan dalam merancang program grassroots monitoring untuk memastikan bahwa mereka tidak ditangkap oleh elit lokal.

So, kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pendekatan top down melalui pemantauan auditor pemerintah akan lebih efektif apabila digunakan untuk memantau pengadaan barang publik seperti pembangunan infrastruktur. Sedangkan pendekatan bottom up melalui grassroots monitoring akan lebih efektif jika digunakan untuk program pengadaan barang pribadi, seperti makanan bersubsidi, pendidikan, atau perawatan medis di mana individu memilki kepentingan pribadi dalam memastikan bahwa barang benar - benar diserahkan dan meminimalkan pencurian. 
Ya, segitu saja ulasan tentang artikel yang telah saya baca. Apabila ingin membaca artikel lengkapnya, bisa klik ini Monitoring Corruption
Semoga bermanfaat : ))
-W-

Selasa, April 02, 2013

Ada Apa dengan COSO ?

Hmm, COSO. Apa sih itu artinya ya guys? Memiliki kaitan dengan hal apakah COSO itu?
Well well well, lewat tulisan berikut ini akan aku ulas mengenai COSO. So, don't close your tab from here and are you ready now? Let's rock!!!


Kepanjangan dari COSO itu sendiri adalah Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission. 
Dan inilah sejarah singkat mengenai COSO:

COSO diselenggarakan pada tahun 1985 untuk mensponsori Komisi Nasional Pelaporan Keuangan Penipuan, yang merupakan sebuah inisiatif sektor swasta independen yang mempelajari faktor-faktor penyebab yang dapat menyebabkan penipuan pelaporan keuangan. Komisi Nasional disponsori bersama oleh lima asosiasi profesional utama berkantor pusat di Amerika Serikat yaitu: Akuntansi American Association (AAA), American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), Keuangan Eksekutif Internasional (FEI), The Institute of Internal Auditors (IIA ), dan Asosiasi Nasional Akuntan (sekarang Institut Akuntan Manajemen [IMA]). Sepenuhnya independen dari masing-masing organisasi yang mensponsori, komisi yang ada termasuk perwakilan dari industri, akuntan publik, perusahaan investasi, dan New York Stock Exchange. Ketua pertama dari Komisi Nasional adalah James C. Treadway, Jr, Executive Vice President dan General Counsel, Paine Webber Incorporated dan Komisaris mantan US Securities and Exchange Commission. Oleh karena itu, nama "Komisi Treadway." Populer Saat ini, Ketua COSO adalah David Landsittel.
 
Nah, sedangkan pengertian COSO kaitannya dengan pengendalian intern sebagai berikut:  
Internal control is process, affected by entility’s board of directors, management and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives in the following categories:
  •  Effectiveness and efficiency of operations
  • Realibillty of Financial Reporting
  • Compliance with Applicable laws and regulations
Atau terjemahan dalam bahasa Indonesianya yaitu : sistem pengendalian internal merupakan suatu proses yang melibatkan dewan komisaris, manajemen, dan personil lain, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut ini:
  • Efektivitas dan efisiensi operasi
  • Keandalan pelaporan keuangan
  • Kepetuhan kerhadap hukum dan peraturan yang berlaku).

Komponen pengendalian intern menurut  COSO adalah :
  1. Lingkungan pengendalian (control environment). Faktor-faktor lingkungan pengendalian mencakup integritas, nilai etis, dan kompetensi dari orang dan entitas, filosofi manajemen dan gaya operasi, cara manajemen memberikan otoritas dan tanggung jawab serta mengorganisasikan dan mengembangkan orangnya, perhatian dan pengarahan yang diberikan oleh board.
  2. Penaksiran risiko (risk assessment). Mekanisme yang ditetapkan untuk mengindentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko-risiko yang berkaitan dengan berbagai aktivitas di mana organisasi beroperasi.
  3. Aktivitas pengendalian (control activities). Pelaksanaan dari kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh manajemen untuk membantu memastikan bahwa tujuan dapat tercapai.
  4. Informasi dan komunikasi (informasi and communication). Sistem yang memungkinkan orang atau entitas, memperoleh dan menukar informasi yang diperlukan untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya.
  5. Pemantauan (monitoring). Sistem pengendalian internal perlu dipantau, proses ini bertujuan untuk menilai mutu kinerja sistem sepanjang waktu. Ini dijalankan melalui aktivitas pemantauan yang terus-menerus, evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya.

 Ya, itu tadi penjelasan mengenai COSO dan kaitannya dengan pengendalian internal. Gimana guys? Udah ngerti kan tentang COSO? Ya setidaknya ada gambaran kan tentang itu.
Terus semangat dan ikutin pembahasan tentang auditing dari blogku ini ya ^^




-W-

Selasa, Maret 26, 2013

Tugas 2 Auditing II

hello hello guys! 

Kalian yang lagi ambil mata kuliah Auditing (kalo yang belom ambil, boleh juga nyimak kok), tentu tahu dong ya kalau kelak sebagai seorang auditor (amin) tentu bakalan punya step-step yang mesti dilakuin ketika akan mengaudit perusahaan dari kliennya. 
Nah, setelah menerima perikatan audit, mau tak mau dan hal yang harus dilakukan adalah MERENCANAKAN AUDIT. Ya, perencanaan audit ini atau yang sering disebut audit planning ini melibatkan pengembangan suatu strategi menyeluruh untuk pelaksanaan dan penentuan audit yang diharapkan.
Perencanaan Audit ini terdiri dari 6 steps yaitu
     1. Perencanaan Awal Audit
2. Memperoleh Infromasi Mengenai Latar Belakang 
3. Memperoleh Informasi Mengenai Kewajiban Hukum Klien
4. Pelaksanaan Prosedur Analitis Pendahuluan
5. Menetukan Materialitas, Menetapkan Risiko Audit dan Risiko Bawaan
6. Memahami Struktur Pengendalian Intern dan Menetapkan Risiko Pengendalian
 
Pengen tahu lebih lengkap tentang rangkaian Perencanaan Audit, silakan pencet sini
 
Udah liat? Udah baca? Udah download? 
Nah nah nah sekarang harus tahu siapa para penyusunnya hehe. Ini dia nama-nama anggota tim saya yang selalu setia dalam suka dan duka dalam mengerjakan tugas mata kuliah Auditing II ini (halaaah) ...
 PRADITA DEA               (C1C010071)
ASTARI ELKA I.            (C1C010092)
ANISA PERMATASARI (C1C010099)
WENNY FEBRIYANTI  (C1C010111) --- saya sendiri

Semoga bisa menambah ilmu para readers yaa :))


-W-

Selasa, Maret 19, 2013

Audit Internal (Task in Group)

nah, bagi para readers yang pengen lebih jauh memahami Auditing, sok atuh mangga dilihat aja nih jurnal dan juga power point presentasi kami. Jurnal ini mengenai AUDIT INTERNAL.

you can get this powerpoint here

and click here untuk mendapatkan jurnal aslinya dalam format pdf ^^



 -W-

Wanna be an Auditor? Read this !!


Oke rekan-rekan sebangsa dan setanah air, ketika seorang auditor melakukan pengauditan, mereka tidak hanya sekadar mengaudit sesuka hati. Ya, mereka memiliki standar yang musti mereka ketahui dan dilaksanakan. Apa saja ya isi standar tersebut? Saya selaku mahasiswa teladan nan baik hati, tidak sombong dan rajin menabung akan share mengenai standar tersebut yang lebih awam disebut 10 Standar Auditing.

Jadi, 10 Standar Auditing tersebut dibuat menjadi 3 bagian yang setiap bagian berisi standar yang berbeda-beda. Akan tetapi, ke-10 standar tersebut saling berkaitan yaitu sebagai berikut.

       A.       Standar Umum
1.    Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang berkompeten sebagai seorang auditor.
Penjelasan : Jadi untuk melaksanakan audit sampai pada menghasilkan pernyataan, seorang auditor harus senantiasa bertindak sebagai seorang ahli dalam bidang akuntansi dan bidang auditing. Untuk menjadi seseorang yang ahli, dapat ditempuh melalui pendidikan formal lalu melalui pengalaman-pengalamannya dalam praktik audit sehingga memiliki jam terbang yang tinggi.
2.    Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
Penjelasan : Pada standar ini , auditor diharuskan bersikap independen yang artinya tidak mudah dipengaruhi. Apabila auditor telah memiliki sikap ini maka dia akan memiliki sikap tidak memihak kepada kepentingan siapapun. Sikap independen ini sangat penting untuk mempertahankan kebebasan pendapatnya.

3.   Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalismeannya dengan cermat dan seksama.
Penjelasan : Standar ini mengharuskan auditor independen dalam merencanakan dan melaksanakan pekerjaannya harus menggunakan kemahiran profesionalnya secara cermat dan seksama. Artinya, harus menggunakan kecermatan dan keseksamaan yang penuh tanggung jawab untuk mengamati standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan.

       B.      Standar Pekerjaan Lapangan
1.   Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.
Penjelasan : Pengerjaan pengauditan haruslah direncanakan dengan baik dan matang, serta mempertimbangkan berbagai hal. Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan.

2.   Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
Penjelasan : Dalam semua audit, auditor harus memperoleh pemahaman masing-masing dari lima komponen pengendalian intern (lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, pemantauan) yang cukup untuk merencanakan audit dengan melaksanakan prosedur untuk memahami desain pengendalian yang relevan dengan suatu audit laporan keuangan, dan apakah pengendalian tersebut dioperasikan.

3.     Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan dan permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
Penjelasan : Didalam memperoleh bukti audit yang mendukung asersi dalam laporan keuangan, auditor independen merumuskan tujuan audit spesifik ditinjau dari sudut asersi tersebut dengan mempertimbangkan kondisi khuisus entitas termasuk sifat aktivitas ekonomi dan praktik akuntansi yang khas dalam industrinya.


       C.      Standar Pelaporan
1.  Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disajikan  sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Penjelasan : Pendapat auditor, bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum harus didasarkan atas pertimbangannya

2.    Laporan auditor harus menunjukkan keadaan dimana prinsip akuntansi tidak diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan prinsip akuntansi yang diterapkan pada periode sebelumnya.
Penjelasan : Tujuan standar konsistensi adalah untuk memberikan jaminan bahwa jika daya banding laporan keuangan di antara dua periode dipengaruhi secara material oleh perubahan prinsip akuntansi, auditor akan mengungkapkan perubahan tersebut dalam laporannya.

3.      Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
Penjelasan : Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mencakup bentuk, susunan, dan isi laporan keuangan, serta cataan atas laporan keuangan yang meliputi, sebagai contoh, istilah yang digunakan, rincian yang dibuat, penggolongan unsur dalam laporan keuangan, dan dasar-dasar yang digunakan untuk menghasilkan jumlah yang dicantumkan dalam laporan keuangan.

4.   Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya hrus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.
Penjelasan : Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada , dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.




WENNY FEBRIYANTI
C1C010111




Senin, Maret 18, 2013

studying by blogging~

Wew, sekarang blog ini bakalan (sedikit) lebih eksis hihihi~
Why? Yap! Dosen Auditing II kelasku yaitu beliau Bapak Yanuar Restianto mengharuskan mahasiswanya untuk menggunakan blog sebagai media pembelajaran.
If we have some tasks about everything, we will post it into our blogs and in the same time, he will check by seeing our blogs one by one (maybe or by his asisstant). Hmm, it's sounds interesting and of course SO SIMPLE ! 

So, Happy Studying by Blogging (/ 'o')/ 




..... and I really hope get very best mark on this lecture. AMIN.



-W-

Selasa, Februari 19, 2013

Daddy : )

Tepat tanggal 18 Februari 2013, usia Papa bertambah. Happy birthday my beloved daddy. Semoga semakin ganteng, semakin sehat dan bahagia selalu, umurnya barokah, tambah sayang sama family dan yang terpenting selalu dibimbing Alloh. Amin.




Love you full, Papa <3

-W-