di balik orang yang hebat terdapat pasangan
yang jadi supporternya
Ya, kalimat tersebut tiba-tiba saja
menghinggap di telingaku. Pembicaraan malam ini yang begitu singkat tapi mmmmh
ya cukup mengena, membuatku menuangkannya dalam tulisan ini.
Berawal dari pembicaraan yang ringan
mengenai pasangan temanku yang begini begitu dan lain2.
Dia berkata, “Beruntung punya pacar
seperti pacarku saat ini”
“Kenapa?” jawabku singkat.
“Dia luar biasa. Dia malah
mendorongku untuk menjadi seorang pimpinan di organisasi ini. Padahal, kalo aku
lihat orang2 lain yang pacaran pasti jarang yang mendukung untuk jadi seorang
pimpinan tertinggi dari organisasi. Ya pasti karena alasan bakalan sibuk inilah
itulah sehingga ntar pasangannya itu ‘diduakan’ oleh organisasinya dan berujung
aksi dicuekin. Parahnya bias berakhir putus. Hahaha,” tawanya mengakhiri
kata2nya.
“Oh gitu mas,” jawabku supersingkat.
Deg!
“Ya intinya pacaran kan saling
dukung. Pacaran ga saling dukung ya percuma. Misalnya pengen jadi pemimpin
organisasi, ini kan niatan yang bagus. Harusnya pacar ya mendukung kaya pacarku
hehehe. Bukannya malah menghalang-halangi. Lagian ini mendukung buat jadi yang
lebih maju dan agar punya pengalaman lebih banyak kok malah dikekang. Ya lucu
to ya,” katanya mengakhiri pembicaraan.
Errrr~
Aku bertanya pada diriku sendiri.
Lantas, apakah ‘pasangan’ku sudah menjadi pasangan yang baik untukku saat ini?
-W-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar