HUBUNGAN PENYUSUNAN ANGGARAN PERUSAHAAN DALAM KEBERHASILAN MANAJEMEN MENCAPAI TUJUAN PERUSAHAAN
Disusun oleh
WENNY FEBRIYANTI
C1C010111
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Penyusunan anggaran merupakan hal yang penting bagi
suatu perusahaan. Proses ini merupakan pembuatan rencana kerja dalam rangka
waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif
orang lain. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai perencanaan laba.
Dalam perencanaan laba, manajemen menyusun rencana operasional yang dinyatakan
dalam laporan laba rugi jangka pendek dan jangka panjang, neraca kas dan modal
kerja yang diproyeksikan di masa yang akan datang. Jika misalnya perusahaan
ingin membangun gedung baru, maka terlebih dulu dibuat rencana biaya yang telah
disusun sebelum proyek dilaksanakan. Anggaran disusun oleh manajemen dalam
jangka waktu satu tahun yang akan membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang
diinginkan dengan sumber daya yang diperkirakan. Dengan anggaran, manajemen
mengarahkan jalannya perusahaan ke suatu kondisi tertentu.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang yang telah dikemukakan diatas, penulis mengidentifikasikan
masalah sebagai berikut :
1.
Apa sajakah ruang lingkup anggaran?
2.
Apa saja jenis-jenis anggaran pada perusahaan?
3.
Bagaimana hubungan antara anggaran perusahaan dengan
keberhasilan manajemen?
C.
TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui hubungan penyusunan anggaran perusahaan dalam keberhasilan manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan dan memenuhi
tugas mata kuliah Anggaran Perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
RUANG LINGKUP ANGGARAN
1.
Pengertian
Anggaran
Menurut Glenn A Welsch anggaran adalah laba perencanaan dan kontrol
secara luas seperti yang didefinisikan sebagai pendekatan sistematis dan formal untuk
mencapai perencanaan, koordinasi
dan tanggung jawab kontrol manajemen
Dari
pengertian di atas, anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi
perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan fungsi dasar manajemen maka anggaran
meliputi fungsi perencanaan,
mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang organisasional
didalam badan usaha.
Dari
definisi di atas, dapat diambil
beberapa kesimpulan :
a.
Bahwa anggaran harus bersifat formal artinya anggaran disusun dengan
sengaja dan
bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis dan teliti.
b.
Bahwa anggaran harus bersifat sistematis artinya anggaran disusun dengan berurutan dan berdasarkan
logika.
c.
Bahwa setiap manajer dihadapkan pada suatu tanggungjawab untuk mengambil keputusan sehingga anggaran
merupakan hasil pengambilan keputusan yang berdasarkan asumsi tertentu.
d.
Untuk keputusan yang diambil oleh manajer tersebut, merupakan pelaksanaan fungsi manajer dari segi
perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan dan pengawasan.
2.
Fungsi
Anggaran
Peranan
anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan :
a.
Fungsi Perencanaan
Pengertian
mengenai perencanaan adalah perencanaan
meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat
serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal
memvisualisasi serta merumuskan aktivitas-aktivitas yang diusulkan yang dianggap perlu
untuk mencapai basil yang diinginkan.
Dari
pernyataan di atas disimpulkan bahwa sebelum perusahaan melakukan operasinya, pimpinan dari
perusahaan tersebut harus lebih dahulu merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa
datang dan hasil yang akan dicapai,
serta bagaimana melaksanakannya. Dengan adanya
rencana tersebut, maka aktivitas akan dapat terlaksana dengan baik.
b.
Fungsi Pengawasan
Pengawasan
adalah mengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan apabila perlu. Aspek
pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan,
apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah para manajer pelaksana telah
bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan.
Anggaran
merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam perusahaan. Pengawasan itu merupakan usaha-usaha yang ditempuh
agar rencana yang telah disusun sebelumnya dapat dicapai.
c.
Fungsi Koordinasi
Fungsi
koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja dari setiap individu atau bagian dalam perusahaan
untuk mencapai tujuan. Anggaran dapat dipakai sebagai alat koordinasi untuk seluruh bagian yang ada dalam
perusahaan, karena semua
kegiatan yang saling berkaitan antara satu bagian dengan bagian lainnya sudah diatur dengan baik.
d.
Anggaran Sebagai Pedoman Kerja
Anggaran
merupakan suatu rencana kerja yang disusun sistematis dan dinyatakan dalam unit moneter.
Lazimnya penyusunan anggaran berdasarkan
pengalaman masa lalu dan taksir-taksiran pada masa yang akan datang,
maka ini dapat menjadi pedoman
kerja bagi setiap bagian dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatannya.
3.
Aspek dan
Manfaat Anggaran
Fungsi pokok manajemen adalah perencanaan, koordinasi,
dan pengawasan. Semakin terbatasnya
sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dan semakin kompleksnya masalah perusahaan, memaksa manajer
untuk menggunakan sumber-sumber
tersebut secara bijaksana,
terarah
dan terkendalikan dengan efektif
dan
efisien. Perencanaan adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta
penentuan
cara-cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut,
jadi
perencanaan mengandung aspek :
a.
Penentuan tujuan yang akan dicapai.
b.
Memilih dan menentukan cara yang akan ditempuh dari semua alternatif yang
mungkin
dipilih.
c.
Usaha-usaha atau langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan atas dasar alternatif yang dipilih.
Manfaat penting adanya perencanaan yang baik di dalam
suatu perusahaan adalah:
a.
Karena tujuan yang ingin dicapai telah ditetapkan (dirumuskan), maka pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan dengan efektivitas
dan efisiensi setinggi mungkin.
b.
Dapat untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan tersebut dapat dicapai dan dapat dilakukan koreksi-koreksi atas
penyimpangan-penyimpangan
yang
timbul seawal mungkin.
c.
Dapat mengindentifikasikan hambatan-hambatan yang timbul dan mengatasinya secara terarah.
d.
Dapat menghindarkan adanya kegiatan, pertumbuhan, dan perkembangan yang tidak terarah dan terkontrol.
4.
Keuntungan
dan Keterbatasan Anggaran
Keuntungan Pemakaian Anggaran
Pemakaian
anggaran di dalam perusahaan memberikan keuntungan sebagai berikut :
a.
Penyusunan anggaran merupakan kekuatan manajemen dalam menyusun perencanaan, dimana manajemen melihat ke depan untuk
menentukan tujuan perusahaan yang
dinyatakan di dalam ukuran finansial.
b.
Anggaran dapat digunakan alat koordinasi berbagai kegiatan perusahaan, misalnya koordinasi antara berbagai penjualan dengan
kegiatan produksi.
c.
Implementasi anggaran dapat menciptakan alat untuk pengawasan kegiatan perusahaan. Penyimpangan antara anggaran dengan realisasi
dihitung dan dianalisa, dan
manajemen dapat mengetahui adanya penyelewengan tersebut.
d.
Berdasarkan teknik yang digunakan dalam anggaran, manajemen dapat memeriksa dengan seksama penggunaan sumber ekonomi yang
dimiliki perusahaan apakah dapat berdaya
guna (efisien) dan berhasil guna (efektif).
e.
Pemakaian anggaran mengakibatkan timbulnya suasana yang bersemangat untuk memperoleh laba, timbul kesadaran tentang
pentingnya biaya sebelum dana disediakan.
Tekanan anggaran bukan semata-mata menekan biaya, akan tetapi adalah memaksimalkan laba dalam jangka panjang,
dan tambahan biaya akan dibenarkan
apabila tambahan biaya tersebut
diperkirakan dapat meningkatkan laba.
f.
Pemakaian anggaran dapat mendorong dipakainya standar sebagai alat pengukur prestasi suatu bagian atau individu di dalam organisasi
perusahaan.
g.
Pemakaian anggaran dapat membantu manajemen di dalam pengambilan keputusan untuk memilih beberapa alternatif yang mungkin
dilaksanakan, misalnya: membuat atau membeli,
membuat atau menyewa, menolak atau menerima pesanan, khusus, mendorong atau
mengurangi produk tertentu dan
sebagainya.
Keterbatasan Anggaran
Disamping
keuntungan-keuntungan dari pemakaian anggaran perlu diketahui pula adanya
keterbatasan dari anggaran sebagai berikut:
a.
Anggaran didasarkan pada estimasi atau proyeksi atas kegiatan yang akan datang, ketepatan
dari estimasi sangat tergantung kepada pengalaman dan kemampuan dari estimator atau
proyektor, ketidak tepatan anggaran berakibat tidak baik sebagai alat
perencanaan, koordinasi, dan pengawasan dengan baik.
b.
Anggaran harus selalu disesuaikan dengan perubahan kondisi dan asumsi. Anggaran disusun
atas dasar kondisi dan asumsi yang mendasari penyusunan anggaran mengharuskan adanya
revisi anggaran agar anggaran tersebut dapat digunakan sebagai alat
manajemen. Perubahan kondisi atau asumsi misalnya dapat berupa: laju inflasi atau
kebijakan pemerintah di bidang ekonomi.
c.
Anggaran dapat dipakai sebagai alat oleh manajemen hanya apabila semua pihak, terutama
manajer-manajer perusahaan, secara terus-menerus dan terkoordinasi berusaha dan
bertanggung-jawab atas tercapainya tujuan yang telah ditentukan di dalam
anggaran.
d.
Semua pihak di dalam perusahaan perlu menyadari bahwa anggaran adalah alat untuk membantu manajemen, akan tetapi tidak dapat menggantikan
fungsi manajemen
dan "judgement" manajemen masih diperlukan atas dasar pengetahuan dan
pengalamannya.
B.
JENIS-JENIS ANGGARAN
PERUSAHAAN
1.
Anggaran
Penjualan
Anggaran penjualan adalah anggaran yang
menerangkan
secara terperinci tentang penjualan perusahaan di masa
datang
di mana di dalamnya ada
rencana tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu serta tempat penjualan barang.
Tujuan utama dari anggaran penjualan adalah:
a.
Mengurangi ketidakpastian dimasa depan.
b.
Memasukkan pertimbangan /keputusan manajemen dalam proses perencanaan.
c.
Memberikan informasi dalam profit planing control.
d.
Untuk mempermudah pengendalian penjualan.
Suatu anggaran penjualan yang lengkap sebaiknya
menunjukkan gambaran sebagai berikut :
a.
Penjualan dirinci menurut bulan, kwartalan, semester dan tahunan.
b.
Penjualan dirinci menurut jenis-jenis produk.
c.
Penjualan dilakukan menurut daerah pemasaran.
2.
Anggaran
Produksi
Anggaran
produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai
orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal yang
diperlukan untuk memproduksi barang pada suatu priode tertentu dimasa depan
sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau diramalkan. Dan adapun tujuan dari perencanaan
produksi adalah sebagai berikut :
a.
Untuk mencapai
tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang diproduksi supaya dapat
dicapai tingkat keuntungan dengan persentase tertentu dari keuntungan setahun
terhadap penjualan yang diinginkan.
b.
Untuk menguasai
pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap mempunyai market share tertentu.
c.
Untuk
mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat efisien tertentu.
d.
Untuk
mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja yang
sudah ada dapat sernakin berkembang.
3.
Anggaran
Bahan Baku
Faktor-faktor
yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan budget biaya bahan mentah antara
lain:
a.
Budget unit
kebutuhan bahan mentah
b.
Budget pembelian
bahan mentah
c.
Metode Akuntansi
(pembukuan bahan mentah) yang dipakai oleh perusahaan, khususnya yang
berhubungan dengan masalah penilaian bahan mentah yang diolah dalam proses
produksi. Adapun metode pembukuan bahan mentah itu ialah:
ü Metode FIFO (First In First Out)
ü Metode LIFO (Last In First out)
ü Moving Average
4.
Anggaran
Tenaga Kerja
Secara
struktural, anggaran tenaga kerja harus sesuai dengan struktur rencana tahunan,
oleh karena itu anggaran ini harus menunjukkan biaya dan jam kerja langsung
menurut tanggung jawab, menurut waktu, dan menurut produk.
Banyak
perusahaan mengembangkan standar-standar kerja yang realistis untuk banyak aktivitas.
Standar ini dibandingkan dengan hasil sebenarnya dan dilaporkan setiap hari. Laporan
ini pada dasarnya menunjukkan:
a.
Jam yang
dikerjakan sebenarnya.
b.
Jam standar
untuk produksi sebenarnya.
c.
Selisih waktu
Di
samping biaya kerja langsung sehari-hari, kadang laporan juga dibuat bulanan.
Di dalam laporan ini harus menyajikan informasi yang sebenarnya. Laporan ini
dimaksudkan manajemen untuk menilai status pengendalian. Laporan ini menggugah
manajemen untuk melakukan efisiensi operasi yang lebih tinggi. Laporan
pelaksanaan kerja langsung dapat berupa:
a.
Laporan-laporan tersendiri.
b.
Dimasukkan dalam
laporan departemen
5.
Anggaran
Anggaran Overhead
Anggaran biaya overhead yaitu anggaran
biaya yang berisikan biaya-biaya selain dari biaya bahan baku dan tenaga kerja,
yang ada pada proses produksi di perusahaan.
Karena kerumitan, maka
pihak manajemen harus dengan bijaksana dan hati-hati membuat keputusan yang menyangkut masalah
biaya overhead ini, agar tidak
terjadi suatu anggaran yang menyimpang terlalu besar.
6.
Anggaran
Persediaan
Pada dasarnya
unsur-unsur biaya yang terdapat dengan adanya persediaan terdiri dari :
a.
Biaya pemesanan
(Ordering Cost)
Yaitu biaya yang timbul
berkenan dengan adanya pemesanan barang dari perusahaan kepada supplier. Contohnya yaitu biaya
administrasi pembelian, biaya pengangkutan, biaya bongkar, biaya penerimaan dan
pemeriksaan. Biaya ini relatif konstan untuk tiap kali pemesanan.
b.
Biaya yang
terjadi dari adanya persediaan (Inventory
Carrying Cost).
Merupakan biaya yang
timbul sebagai konsekuensi pengadaan sejumlah tertentu persediaan di
perusahaan. Contohnya yaitu biaya sewa gudang, gaji
pengawas dan pelaksana gudang, biaya peralatan, asuransi dan lain-lain. Biaya ini
tidak ada seandainya perusahaan tidak
mengadakan persediaan.
c.
Biaya kekurangan
persediaan (Out of Stock Cost)
Yaitu biaya yang timbul
akibat terlalu kecilnya persediaan dari yang seharusnya. Sehingga perusahaan
terpaksa mencari tambahan persediaan baru. Jadi, perusahaan harus mengeluarkan
biaya tambahan bila ingin memenuhi keinginan langganan atau biaya-biaya yang
timbul dari pengiriman kembali pesanan bila pesanan ditolak.
d.
Biaya yang
berhubungan dengan kapasitas (Capacity
Assciated Cost)
Merupakan biaya yang
timbul berkenaan dengan terlalu besar atau kecilnya kapasitas yang digunakan
pada periode tertentu. Contohnya adalah upah lembur, biaya latihan, biaya
pemberhentian kerja dan biaya lain sebagai akibat tidak digunakannya kapasitas.
7.
Anggaran
Barang Modal
Komponen
kegiatan proses budget tahunan untuk perencanaan pengendalian pengeluaran
barang modal:
a.
Menemukan dan membuat proyek penambahan barang
modal dan kebutuhan lain.
b.
Membuat dan memperbaiki
usulan penambahan barang modal, pengumpulan data yang relevan tentang setiap
usulan, termasuk setiap alternatif yang relevan.
c.
Menganalisis dan
mengevaluasi semua penambahan barang modal, usulan dan alternatif.
d.
Membuat
keputusan pengeluaran untuk barang modal untuk menyetujui altematif yang
terbaik dan memberikan keputusan proyek untuk alternatif yang dipilih.
e.
Membuat budget pengeluaran
untuk barang modal.
8.
Anggaran Kas
Penyusunan anggaran ini
mencakup dua sektor yaitu :
a.
Sektor Penerimaan kas berasal dari:
ü Penjualan tunai barang jadi yang diproduksi
ü Penagihan Piutang
ü Penjualan Aktiva tetap
ü Penerimaan lain-lain (Non Operating), seperti
misalnya penghasilan bunga,
ü penghasilan sewa, penghasilan dividend, dan
sebagainya.
b.
Sektor pengeluaran kas berupa
pengeluaran untuk biaya-biaya, baik biaya-biaya utama (operating), maupun biaya-biaya bukan utama (non
Operating), seperti :
ü Pembelian tunai bahan mentah
ü Pembayaran utang
ü Pembayaran upah tenaga kerja langsung
ü Pembayaran biaya pabrik tidak langsung
ü Pembayaran biaya administrasi
ü Pembayaran biaya penjualan
ü Pembelian aktiva tetap
ü Pembayaran
lain-lain (non Opearting), seperti misalnya pembayaran biaya bunga, pembayaran
biaya sewa, dan sebagainya.
C.
ANGGARAN DAN MANAJEMEN
1.
Syarat Pokok
dari Program Anggaran yang Berhasil
Program
anggaran akan berhasil apabila memenuhi syarat-syarat pokok sebagai berikut:
1.
Organisasi Perusahaan yang Sehat
Organisasi yang sehat adalah organisasi yang disusun
berdasarkan sistem organisasi tertentu, dapat mengadakan pembagian tugas
fungsional dengan jelas, dan menentukan garis wewenang dan tanggung jawab
dengan tegas.
2.
Sistem Akuntansi yang Memadai
Keberhasilan program anggaran harus didukung oleh sistem
akuntansi yang memadai, meliputi:
a.
Penggolongan rekening yang sama antara anggaran dengan realisasi yang akan
dicatat oleh akuntansi, sehingga antara anggaran dengan realisasi dapat
diperbandingkan.
b.
Pencatatan akuntansi terhadap transaksi akan memberikan informasi dari
realisasi anggaran.
c.
Laporan yang disajikan dapat dibuat sesuai dengan penentuan tingkat
pertanggungjawaban dari bagian atau individu di dalam perusahaan.
d.
Penelitian dan Analisa
Penelitian dan analisa diperlukan untuk menetapkan alat
pengukur prestasi, yang dapat berupa standar atau taksiran, sehingga anggaran
dapat dipakai dasar analisa untuk mengukur prestasi yang baik.
e.
Dukungan dari Para Pelaksana
Anggaran dapat berjalan baik apabila ada dukungan aktif
dari para pelaksana dari tingkat alas maupun bawah.
2.
Hubungan
Anggaran dengan Manajemen
Secara sederhana, manajemen diartikan sebagai suatu ilmu
dan seni untuk mengadakan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pembimbingan, pengkoordinasian serta mengadakan pengawasan terhadap orang-orang
dan barang-barang, untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Dari
pengertian tersebut nampaklah bahwa ada lima fungsi manajemen yaitu:
a.
Menyusun rencana untuk menjadikan
sebagai pedoman kerja (planning).
b.
Menyusun struktur organisasi kerja yang merupakan pembagian wewenang dan pembagian tanggung jawab kepada para personil (karyawan)
perusahaan (organizing).
c.
Membimbing, memberi petunjuk dan mengarahkan para karyawan (directing).
d.
Menciptakan koordinasi dan kerja sama yang serasi diantara semua bagian yang ada dalam perusahaan (coordinating).
e.
Mengadakan pengawasan terhadap kerja para karyawan di dalam merealisasikan apa yang tertuang dalam rencana perusahaan yang telah
ditetapkan (controlling).
Jika
dibandingkan
dengan fungsi-fungsi manajemen
tersebut,
dapat dilihat bahwa anggaran mempunyai kaitan
yang sangat erat dengan manajemen,
khususnya yang berhubungan dengan penyusunan rencana (planning), pengkoordinasian kerja,
dan
pengawasan kerja. Dengan demikian, anggaran adalah alat manajemen untuk membantu menjalankan fungsi-fungsinya. Oleh karena anggaran hanyalah sebagai suatu alat bagi
manajemen, maka meskipun suatu
anggaran telah disusun dengan begitu baik dan begitu sempurna, namun kehadiran
manajemen (manajer) masih mutlak diperlukan. Anggaran yang baik dan sempurna tidak akan menjamin bahwa pelaksanaan
serta realisasinya nanti juga akan baik
serta sempurna, tanpa dikelola oleh tangan-tangan manajemen (manajer) yang terampil dan
berbakat.
Hubungan yang lain antara anggaran dengan manajemen
adalah dalam membantu manajemen
dalam mengelola perusahaan. Manajemen harus mengambil keputusan-keputusan yang paling menguntungkan perusahaan,
seperti memilih barang-barang atau
jasa yang akan diproduksi dan dijual, memilih atau menyeleksi langganan, menentukan tingkat harga, metoda-metoda
produksi, metode-metode distribusi, termin penjualan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari uraian di atas, dapat diambil beberapa
kesimpulan dari budget atau anggaran sebagai alat manajemen yaitu :
1.
Anggaran adalah laba perencanaan
dan kontrol secara luas seperti
yang didefinisikan sebagai pendekatan sistematis dan formal
untuk mencapai perencanaan, koordinasi dan tanggung jawab kontrol manajemen.
2.
Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan fungsi perencanaan, fungsi pengawasan, fungsi koordinasi, anggaran
sebagai pedoman kerja.
3.
Manfaat penting adanya perencanaan yang baik di dalam suatu perusahaan adalah untuk mengetahui
apakah tujuan yang telah ditetapkan tersebut dapat dicapai dan dapat dilakukan koreksi-koreksi atas
penyimpangan-penyimpangan
yang
timbul seawal mungkin, dapat mengindentifikasikan
hambatan-hambatan yang timbul dan
mengatasinya
secara terarah, dapat menghindarkan adanya
kegiatan, pertumbuhan, dan perkembangan
yang
tidak terarah dan terkontrol
4.
Anggaran terdiri dari beberapa
jenis yaitu anggaran
penjualan, anggaran produksi, anggaran bahan baku, anggaran
tenaga kerja, anggaran anggaran overhead, anggaran
persediaan, anggaran barang modal dan anggaran kas.
5.
Program anggaran akan berhasil apabila memenuhi syarat-syarat pokok yaitu organisasi perusahaan yang sehat dan sistem akuntansi
yang memadai.
6.
Anggaran adalah alat
manajemen untuk membantu
menjalankan fungsi-fungsinya. Melalui
manajer, anggaran dapat diolah menjadi informasi yang berguna bagi manajemen
perusahaan. Dengan menggunakan anggaran juga, manajemen harus mengambil keputusan-keputusan yang paling menguntungkan perusahaan
DAFTAR
PUSTAKA
Adisaputro,
Gunawan dan Asri, Marwan, Anggaran
Perusahaan Buku 1, , Penerbit Fakultas Ekonomi UGM.Yogyakarta, 2010.
Asri
Sw., Marwan, Peramalan Penjualan, Penerbit Fakultas Ekonomi UGM.
Yogyakarta,
1982.
Baridwan,
Zaki, Sistem Akuntansi-Penyusunan Prosedur dan Metode, Bagian Penerbit
Akademi Akuntansi YKPN. 1979.
Kotler,
Philip, Marketing Management Analysis, Planning and Control, New
Delhi,1969.
http://nakelkampret.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar